Thursday, November 25, 2010

secupak cangkuk,sekendi kudis

dalam bangka hidup panjang,
ada ribu teduh,ada juta perih,
redup dan terik yang ada semuanya lohong satu,
menjadikan aku,sekalian kamu lebih manusia.

kita adalah perasaan yang kita adapkan dari
getar benar rasa yang cetusnya adalah pikir ilham,
setiap sukanya adalah benar yang timbul
terus dari getar perlahan sebilah hati,
bila kita engkar akan ratihnya,
itulah gusar kerdip redup mata pinar.

dan dalam segala mainan yang kita sedang rasa sukarnya ini,
gemarnya alias secupak cangkuk,sekendi kudis,
berdarah terus atas luka berdarah tiada pulih.

Tuesday, November 16, 2010

andang adha'

gemersik ranting bertingkah,
sahut kukur batas tenggelam timbul riang mergas,
ada tua, berjenis muda,
sepoi sayu angin adha,
syukur sahut, redha tahmid,
dan sekarang aku berjemur limpah titis embun si Adha'.

ketupat palas,balutan bonda,
rendang ayam, mayang lengkuas, racih serai,
kegemaran ayahanda,
dan kali ini, semua sirna,
di dukuh Mina, ayahanda memimpin bonda mencium
barkah  Ibrahim,
di Malaya,aku kontang cinta  kasih ayah bonda.

dilaman pagi, embun jantan kelat makin menawar,
suara takbir dicorong putih laptop santai,
dan ingatan tegap mantap,
api dijari, andang basah, namun tetap aku nyalakan,
kerana ini andang Adha'..

Salam Aidil Adha~

Saturday, November 13, 2010

bisik dari dinding kasih

bingkai malam,sorot rona malap,palit kerdip bintang suram dibayang muram gempita awan sarat mendung,
dilantai sejuk,hati sedang berzikir membait butir nikmat kasih limpah sayang Robbani
1-hati yang tenang,jiwa yang tenteram
2-ibu bapa yang kasih,keluarga yang sayang
3-rakan rumah yang santun,jiwa yang terikat
4-taulan handai yang syukur,sekitar yang bersih
5-kerja yang halal,rutin yang membahagiakan
6-makan yang cukup,pakai yang sempurna
7-kemudahan,keselesaan,kelancaran dan kepetahan
8-minda yang baik dan panjang
9-terus
terus
terussssss

dan suhuf makin hujung,dakwat makin kontang
namun terus masih mengalir harus,panjang
tidak tahu mana noktha dan tidak akan sekali habis.

dari jauh,ada bisik dari dinding kasih-syukran ya Rahman~

kita dan lupa

kasih ukurnya lukis sayang dalam kanvas cinta,
lakarnya rindu,tonanya gelora,
akan seluruh wajah ukur lukisnya adalah benar tegap
gambaran kisah kasih,rentetan rindu,
dan akan sekian lama,semakin lusuh,
kisah kasih,
cerita cinta,
rentetan rindu,
sulaman sayang,
dan kita berdua,aku kira kau juga terlibat akan amuk rasa,dendam kasih yang hujungnya pasti tiada nokhtah
langsung pantas entiti panjang,atas rona polos.

dan semkin esok meratah siang,
aku kira semakin cebis cerita kita yang kita biarkan segar dalam ingatan,
dan kesetiap kalinya,aku sedang bercanang mengiang kembali kisah yang
pernah kita nostalgiakan dalam remang petang yang suka dan tawa.

dan hari ini,aku berdiri,
memikirkan kita dan tentang lupa.

yess weekend!!!!!!

Thursday, November 4, 2010

asbab atas sebab semalam~

semakin hari,hati makin keras,
semakin tahun,rakus makin berahi,
aku sendiri jadi takut akan sangkar berahi ini
sergahnya terus membuas membaham,
relakah akal bijak,pikir pintar ini merstukan segala
kecam dan durjana nafsu hati,raja rasa..
dan setiap kali tersilap langkah,aku relakan awal mulanya,
gembira panjang,suka terus,nafsu adalah puas,
dan semakin hari,hati semakin pekat,
semakin tahun,rakus makin galak,
makin  dan semakin,ligat kuat derap,
beret kesal,bingkai kalut sesak hati...panjang alir,terus terusan...
sampai bila aku sendiri menarah pinggir mencari tebing.